MANADO– Anggota DPRD Manado yang tergabung dalam Panitia Khusus (Pansus) (LKPJ Wali Kota Manado 2016 tak hanya menelisik lembar demi lembar capaian atau realisi pembangunan yang disodorkan Pemerintah Kota (Pemkot). Mereka juga turun langsung meninjau proyek-proyek yang dimaksud.
Pada Kamis (4/5/) dan Jumat (5/5) misalnya, para wakil rakyat memantau sejumlah pengerjaan drainase. Mereka juga mendaki Gunung Tumpa untuk melihat hasil proyek pembangunan jalan di Gunung Tumpa Kecamatan Bunaken.
Selain Ketua Pansus Royke Anter bersama para anggotanya, Ketua Dekot Noortje Van Bone dan Wakil Ketua Richard Sualang, para asisten, kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Pemukiman Rakyat (PUPR) Bart Assa, Sekretarsi Camat Tuminting serta beberapa unsur perangkat daerah Pemkot Manado ikut juga hadir.
“Kami memilih memantau hasil kerja pembangunan jalan di Gunung Tumpa karena anggaran dari proyek ini sebenarnya untuk pembangunan kantor dewan. Tapi pada pembahasan APBD 2016 yang dilakukan akhir 2015 lalu, kami sepakat untuk mengalokasikan anggaran itu untuk menunjang program pariwisata. Jadi, anggaran untuk kantor dewan, kami pindahkan untuk pembuatan jalan ini,” kata Noortje Van Bone.
Sementara itu, Assa menjelaskan bahwa, proyek tersebut dikerjakan dengan besar anggaran 9,8 miliar rupiah untuk jalan dan drainase.
“Jadi bukan hanya jalan saja, tapi bersama dengan saluran drainasenya. Panjang jalan ini sendiri 1,9 Kilometer yang dikerjakan selama 150 hari di tahun 2016 lalu dengan jenis pekerjaan peningkatan jalan hotmix menuju wisata Gunung Tumpa,” ungkap Assa.
Menurutnya, pembangunan jalan lingkar Gunung Tumpa tersebut akan kembali dilanjutkan pada Tahun 2017 ini.“Tahun ini juga akan dilanjutkan pembangunan jalan lingkar dan drainase di Gunung Tumpa. Sudah tertata dalam APBD 2017 sebesar 20 miliar dengan panjang jalan 2,6 Kilometer,” tambahnya.
Usai melakukan peninjauan di Gunung Tumpa, para anggota dewan dan jajaran Pemkot Manado sempat bersinggah di lokasi pembangunan IPAL Komunal di Kelurahan Tumumpa Dua Lingkungan 4. Pengerjaannya dilakukan oleh KSM dengan besaran sumber anggaran DAK 2016 senilai 560 juta rupiah. (Liputan khusus/Rey Mengko)