MANADO-Kehadiran TEKNOJEK di Manado, Sulut memberikan nuansa baru bagi pengguna jasa antarjemput di daerah Nyiur Melambai. Selain biaya transportasi yang lebih murah, penumpang juga mendapat kemudahan-kemudahan lain.
TEKNOJEK juga menyediakan layanan antarjemput penumpang bernama T-JEK dan antarbarang T-DROP. Tarif untuk dua layanan tersebut sama, yaitu Rp2.500 per km, dengan tarif dasar Rp15.000 untuk delapan km. Artinya, minimal tarif yang perlu dibayar penumpang adalah biaya tarif dasar, dan selanjutnya akan dihitung biaya per km.
Pengemudi akan mendapatkan 75 persen dari pendapatan. Sebanyak lima persen akan dialokasikan untuk bonus pengemudi, lima persen lainnya untuk bonus penumpang. Pihak TEKNOJEK sendiri hanya mengambil lima belas persen sisanya.
“Lima belas persen itu adalah pendapatan kotor. Setelah dipotong PPH dan PPN, mungkin perusahaan cuma mendapatkan delapan persen,” ujar CEO dan Co-Founder TEKNOJEK Robert S.D kepada Megamanado, Jumat (28/4/2017).
Menurut Robert, sejak awal TEKNOJEK tidak akan menerapkan sistem subsidi. Berbeda dengan layanan ojek on-demand lain yang selama ini “membakar uang” dengan subsidi, yang akhirnya menimbulkan gesekan antara sesama pengemudi dan pengemudi dengan ojek pangkalan.
Ia juga mengaku heran kenapa munculnya ojek online menjadi masalah dan menimbulkan konflik horizontal. Robert berpendapat, ini terjadi karena sistem subsidi yang diterapkan.
“Saya tidak heran ketika ojek pangkalan berontak. Tanpa subsidi saja ojek online sudah merebut pasaran ojek pangkalan dengan harga sama,” ucapnya.
Ojek online Teknojek membuka Lowongan Kerja Wilayah SULUT yang meliputi BITUNG, TOMOHON,MINUT,MINSEL dan MINAHASA INDUK. Dipastikan beberapa kota sekitarnya akan mendapat sarana transportasi baru berupa ojek yang aman dan nyaman versi Teknojek.Dengan hadirnya Teknojek di kota tersebut, ojek onlne berbasis teknologi ini semakin menunjukan eksistensinya di Indonesia. (ado)