MANADO-Kapitalisme Indomaret point selalu disukai banyak orang karena tersedia 24 jam. Sama seperti model Minimarket yang buka 24 jam, inilah salah satu kelebihan Indomaret ketimbang model yang lain.
Dia punya durasi pelayanan yang lebih lama daripada KFC, Pizza Hut, Café, atau kampus (universitas). Bahkan durasi pelayanannya lebih lama daripada kantor presiden. Hanya SPBU mungkin yang bisa menandingi durasi pelayanan Indomaret.
Indomaret Point ini tentu saja juga punya variasi sajian yang lebih banyak hingga membuat Indomaret lebih unggul. Indomaret Point juga menyediakan TV sebagai penghibur, penambah keramaian, atau sebagai sumber informasi buat ngobrol. Inilah kemasan unggul kapitalisme. Sudah 24 jam, variatif, multifungsi pula.
Satu hal yang perlu dan memang sudah seharusnya diakui bahwa demographic dividend Indonesia memang berkontribusi besar terhadap tumbuhnya model bisnis macam Indomaret Point. Pertama, pasar konsumen Indomaret Point adalah pasar yang tersegmentasikan di kalangan muda dan produktif.
Salah satu pelanggan setia Indomaret adalah mahasiswa. Hanya Indomaret yang mengerti bagaimana siklus hidup mahasiswa. Apalagi pelayan (pegawai) Indomaret juga selalu diisi oleh kalangan produktif. Dari yang pakai seragam biru-kuning khas Indomaret, biru-kuning-merah-batik biru kuning merah khas Indomaret Point, sampai seragam putih hitam yang masih penjajakan semuanya diisi kalangan muda produktif.
Sifat praktis dan efisien yang diciptakan oleh model convenience store memang dirancang untuk mengakomodasi dinamika hidup kalangan produktif. Makanya, kalau banyak orang bilang masyarakat Indonesia itu konsumsinya besar, berarti kapitalisme sudah menapak di jalan yang benar. (nji)