MANADO –Hujan beberapa jam saja, Senin (20/3/2017) sudah mengakibatkan kesengsaraan bagi warga Manado. Sejumlah wilayah seperti Ternate Tanjung, Ranomuut, Perkamil, Ranotana dan Dendengan Dalam terendam banjir.
Kondisi ini juga berdampak pada kemacetan di sejumlah titik. Singkatnya karena banjir aktivitas warga terhambat.
“Hujan sesaat sudah mengakibatkan banjir. Ini karena drainase atau saluran pembuangan air yang tidak dibenahi. Harusnya ini menjadi program prioritas pemerintah. Jangan lagi berkutat dengan program pencitraan,” ujar Junifan Stefanus, aktivis LSM Sulut kepada wartawan di Manado.
Dia berharap Pemkot Manado bisa mengadopsi kesuksesan Ahok di Jakarta dalam mengurangi titik banjir. “Ahok tetap memindahkan warga di bantaran sungai, melakukan penertiban untuk pembangunan talud agar warga terhindar dari banjir. Hebatnya itu dilakukan jelang pemilihan gubernur di mana potensi suara Ahok di wilayah tersebut berkurang, namun dia tetap berprinsip menegakkan aturan dan mengurangi banjir di ibukota,” ucap Ivan, sapaan akrab Junifan.
Seharusnya menurut Junifan, wilayah Manado yang lebih kecil mudah dibenahi. “Saya pikir kalau ada keseriusan, pasti bisa. Mulai sekarang anggarkan untuk perbaikan drainase dan saluran pembuangan air. Jangan lagi ada genangan di jalan-jalan utama,” ucap Junifan.
Beberapa warga yang ditemui juga berharap ada tindakan nyata dari pemerintah dalam mengatasi banjir. “Jika hujan hanya beberapa jam, lalu Manado dikepung banjir, berarti ada yang salah dalam tata kelola pembangunan di Manado. Kami yang jadi korban karena setiap saat harus bersih-bersih rumah,” kata Tris, warga Ranotana.
Warga mengaku kesal karena menilai tak ada perhatian dari pemerintah. “Pemerintah kecamatan dan kelurahan juga tak ada yang datang meninjau banjir di Kelurahan Ranotana yang nampak cukup parah dengan kuota air naik sampai hampir satu meter. “Mana Lurah nda ada, napa kasiang di Karut Lk II so banjir,” kata warga Karut.
Banjir kali ini begitu banyak postingan di media sosial yang mengeluh sampai pertanyakan solusi dari pemimpin kota dalam hal mengatasi banjir (man)