50 Total dilihat, 2 dilihat hari ini
MANADO – Markho Tampi kerap dipanggil Mata oleh rekan-rekannya di DPRD Manado. Dari namanya bisa ditebak kalau Mata itu singkatan dari Markho Tampi.
Rupanya panggilan Mata itu juga sudah populer di masyarakat. Kala personil Komisi D DPRD Manado ini menggelar reses pertama tahun 2017 di Kelurahan Sindulang, Kecamatan Tuminting, politisi PDIP oleh sejumlah warga disapa Mata.
“Ya, kami memanggilnya Mata. Nama itu bukan singkatan dari Markho Tampi, tapi diberikan khusus masyarakat karena beliau adalah mata hati warga Tuminting dan Bunaken,” kata Lucky, warga Tuminting kepada wartawan di Manado, Kamis (23/2/2017).
Politisi PDIP ini dalam pandangan konsituennya merupakan wakil rakyat yang benar-benar merakyat. “Dengan matanya sendiri ia melihat kondisi ril masyarakat dan kemudian memperjuangkan apa yang diinginkan masyarakat dengan segenap hatinya di DPRD Manado. Meski tak semua keluhan dan aspirasi terealisasi dalam bentuk program eksekutif, kami menyatakan bangga punya wakil seperti Pak Markho Tampi. Sungguh dia mata hati warga Tuminting dan Bunaken,” ucap Roni, warga lainnya.
Saat reses yang digelar Rabu (22/2/2017) Markho memang terlihat sangat dekat dengan konsituennya. Ia memerhatikan dan mencatat semua aspirasi dan usulan yang disampaikan masyarakat.
“Masalah pendidikan untuk siswa miskin dan pembagian raskin masih mengemuka. Makin tinggnya biaya hidup dan layanan kesehatan yang belum maksimal juga dipertanyakan masyarakat,” kata Markho.
Persoalan lain seperti drainase, lampu jalan dan sampah. “Ini masalah yang butuh penanganan secara terpadu dari Pemerintah Kota Manado. Kegiatan reses ini memang penting untuk mengetahui capaian dan hambatan pembangunan,”ujarnya.
Markho secara khusus menyampaikan terima kasih kepada warga Tuminting dan Bunaken yang aktif memberikan masukan dan menyampaikan permasalahan pembangunan. “Aspirasi masyarakat tersebut menjadi catatan kritis kami sebagai wakil rakyat untuk diperjuangkan di legislatif,” ungkapnya. (rey)