MANADO-Prestasinya menjulang, namun Denny Ferly Makasanti seperti luput dari perhatian media. Bukan karena alergi pemberitaan, putra pertama Sulut yang memimpin Kantor Pelayanan Pajak Pratama (KPP) ini memang tak suka menonjolkan diri.
Ia selalu mengutamakan kerja kolektif. Makanya saat sejumlah jurnalis ingin menulis kiprah personalnya, keberhasilannya memimpin tim, pejabat bergelar doktor ini terkesan menghindari.
“Jika KPP Manado dinilai berhasil, saya kira itu karena kerja keras semua tim dan staf. Saya bersyukur selalu berada di tim yang tepat, tim yang mau mencurahkan waktu dan tenaganya untuk banyak orang,” kata Denny belum lama ini saat ditemui wartawan di kantornya yang terletak di bilangan 17 Agustus, Wanea.
Pria low profile ini pantas berbangga dengan capaian yang ditorehkan KPP Pratama Manado. Betapa tidak, KPP sukses melampui target yang dibebankan. Perolehan pajak meningkat di atas 200 persen sejak ia menjadi orang nomor satu di kantor yang membidangi dua daerah, Manado dan Tomohon ini.
Pada 31 September 2016 lalu misalnya, KPP Manado membukukan Rp 197 miliar dari program Tax Amnesty. Padahal target yang dibebankan hanya Rp70 miliar. Di akhir Desember 2016 , capaian KPP Manado juga melampui target.
Sukses tersebut berkat kemampuan Denny membangun hubungan baik dengan pelaku usaha, pejabat daerah dan semua stakeholder. Sosialisi intensif yang dilakukannya bersama tim juga menjadi kunci. Banyak yang dulunya melek soal Tax Amnesty akhirnya tahu dan ramai-ramai mengikuti program ini.
“Pak Denny Ferly Makasanti pemimpin yang hebat. Ia mengajarkan keteladanan melalui lewat kerja keras. Ia juga selalu telihat tenang, tegas dan fokus dalam bekerja. Saya melihat itu rahasia sukses dari Pak Denny sehingga sukses membawa KPP Manado melampui target yang dibebankan,” kata Jack Zumerar, pengamat ekonomi dan sosial kepada IndoBRITA, Senin (6/1/2017).
Jack rupanya mengikuti kiprah Denny dalam beberapa tahun terakhir. “Sebelum memimpin KPP Manado, Pak Denny bertugas di Bitung. Di Kota Cakalang tersebut, Pak Denny juga memperlihatkan kinerja yang sangat baik,” ucapnya.
Jack benar. Di KPP Bitung, sejak Denny menjabat 2012 silam, indikator pencapaian dan pertumbuhan penerimaan pajak terus meningkat. Terakhir, KPP Bitung bisa bertengger di posisi dua teratas tingkat pencapaian se-Seluttenggomalut (Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Gorontalo, dan Maluku Utara). Di tingkat nasional, Makisanti mampu membawa KPP Bitung bertengger di peringkat 13 dari 299 KPP se-Indonesia.
Atas prestasi dan kompetensi Makisanti itulah, ia mendapat promosi untuk memimpin KPP Manado. Kini tangan dinginnya sukses ‘menyulap’ KPP Manado menjadi salah satu kantor layanan pajak terbaik di Indonesia.
Tenang, tegas dan fokus itu memang rahasia suksesnya dalam memimpin. Good job Pak Denny. (rey)