AIRMADIDI—Bupati maupun walikota se-Sulut jangan sungkan untuk belajar proyek penerangan jalan umum serupa Solar Cell ke Minahasa Utara (Minut). Penegasan tersebut disampaikan pemerhati sosial ekonomi dan pemerintahan, Jelly Siwi (JS) setelah melihat langsung pemasangan Solar Cell di Jalan Soekarno, Minut.
“Solar Cell Minut jadi primadona masyarakat. Tak hanya berhasil, tapi menjadi project pilot daerah-daerah di Sulut, termasuk daerah yang berkali-kali gagal membangun Solar Cell dalam kota. Saya sarankan jika mau belajr, silahkan datang ke Minut. Terbukti Solar Cell di Jalan Soekarno terang benderang,” kata Jelly kepada wartawan di Airmadidi, Selasa (6/12/2106) pagi.
Jelly benar. Fasilitas penerangan ini menjadi primadona masyarakat lantaran jaminan kualitas dan spek alat yang sangat bagus.
Di beberapa titikSolar Cell bermerk Sharp dengan kekuatan 30 watt ini sudah tampak kokoh, lengkap dan terang benderang di malam hari. “Pengerjaannya sudah dilaksanakan sejak November 2016 ini. Target kita, semua sudah terpasang sebelum kunci 2016 ini,” tutur Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas PU Drs Marlon Sangian kepada wartawan di Airmadidi, Senin (5//12/2016).
Pemkab Minut pada tahap pertama tidak terlalu fantastis menganggarkan Solar Cell. Banderol anggaran sekira Rp4,3 miliar. Bandingan dengan Kota Manado yang sudah tiga kali membanderol pengadaan Solar Cell di atas Rp30 miliar dan hampir semua proyek ini berakhir di meja penyidik Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Polda Sulut.
Pemasangan Solar Cell yang digerakkan Bupati Minut Vonnie Aneke Panambunan (VAP), sementara berlangsung di Kecamatan Maumbi dan Kelurahan Sukur. Sekalipun ada satu paket gagal dilelang, Pemkab optimis pemasangan di wilayah Maumbi – Kolongan Sua’an, beres.
Detil anggaran per unit Solar Cell, yakni Rp50 juta. Kelak di 2017 nanti, VAP bertekad semua titik keramaian, akan diterangi perangkat Solar Cell. Diperkirakan dana lampu ini mencapai Rp15 miliar.
VAP berencana, 10 kecamatan di Minut, akan dipasang perangkat Solar Cell. “Dananya sudah disiapkan untuk tiap desa. Itu yang dipakai untuk penerangan,” singgung Sangian melanjutkan penegasan Bupati VAP. (yes)