MANADO– Komitmen mensejahterahkan masyarakat dan memberikan layanan publik terus diupayakan DPRD Manado. Melalui reses ketiga tahun 2016, wakil rakyat Manado turun menjemput aspirasi konstituen dan seluruh lapisan masyarakat.
Ketua DPRD Kota Manado Nortje Henny Van Bone yang berasal dari daerah pemilihan Sario dan Malalayang menggelar reses di Kelurahan Winangun, Senin (5/12/2016). Ratusan warga yang hadir memanfaatkan momen tersebut untuk menyampaikan berbagai persoalan dan masukan di bidang kesehatan, pendidikan, bantuan banjir, drainase, penerangan jalan, infrastruktur dan masalah keamanan.
“Semua keluhan dan masukan dari masyarakat akan dijadikan dasar dari pelaporan hasil reses anggota DPRD. Keluhan dan masukan warga sudah pasti akan menjadi catatan kritis kami dan akan diteruskan kepada Pemkot untuk selanjutnya ditindaklanjuti sesuai dengan kebutuhan masyarakat di wilayah masing-masing,” ujar politisi Partai Demokrat ini.
Pernyataan tersebut dibenarkan Wakil Ketua DPRD Manado, Richard Sualang yang melangsungkan reses Sabtu, (04/12 di Kelurahan Titiwungen Selatan, Kecamatan Sario. “Ya, kami akan mengawal aspirasi warga supaya bisa ditindaklanjuti pihak eksekutif,” ucapnya.
Menurut Sualang, reses selain kewajiban untuk dilakukan setiap anggota dewan, juga merupakan acara guna meninjau kembali apa yang sudah disampaikan pada pada Musrembang. “Jadi warga silahkan menyampaikan masukan, usulan bahkan kritikan kepada kami,” ucap peraih suara terbanyak se-Kota Manado pada Pileg 2014 lalu ini.
Dalam sesi tanya jawa itu sendiri, warga mengeluhkan soal program pemerintah terkait bantaran sungai, yang pada Musrembang lalu tidak dikutsertakan lingkungan 1 sampai lingkungan IV. “Kami mau menanyakan soal program bantaran sungai yang kemarin sempat diumumkan dalam musrembang, tapi kami di lingkungan 1 sampai lingkungan empat tidak ada,” kata Joseph Mogot. “Permintaan warga soal trotoar yang ada di jalan Katamso belum terpenuhi, sebab itu yang paling krusial menurut kami,” timpal Lexi Pepa, Ketua LPM Titiwungen Selatan.
Menanggapinya, Ketua DPC PDI-P Manado itu mengatakan, setiap aspirasi yang disampaikan memang tidak semuanya akan direalisasi. Kata Sualang, pemerintah juga punya pertimbangan skala prioritas. “Aspirasi warga tidak serta merta terealisasi semuanya, tapi ada skala prioritasnya, dari 10 mungkin ada lima yang bisa direalisasi. Tapi bukan berarti yang lain diabaikan, tapi butuh proses lanjut,” ujarya.
Di Kelurahan Teling, Kecamatan Wanea, Deasy Roring menghadirkan Wali Kota Manado Vicky Lumentut saat warga setempat pada Minggu (4/12) . Semua aspitrasi yang disampaikan masyarakat dijawab langsung oleh orang nomor satu di Manado itu. Salah satu permasalahan yang terangkat soal lahan pekuburan
“Pemerintah saat ini sedang menyiapkan lahan satu hektar di Kima Mapanget. Itu merupakan lahan pekuburan umum milik pemerintah kota. Kalau di Winangun sedang dicari tempat yang baik untuk dijadikan pekuburan umum, dan beberapa tempat lainnya. Terima kasih kepada Ibu Deasy yang sudah mengundang saya ke sini hingga bisa bersama-sama dengan warga,” ucap Lumentut.
Sementara di Kelurahan Manibang, Kecamatan Malalayang pada Jumat (3/12/2016), Ketua Komisi D Apriano Saerang dicecar pertanyaaan mengenai perbaikan infrastruktur, drainase, penerangan jalan, pendidikan, kesehatan sampai pada penyaluran dana banjir.
“Di luar permasalahan yang ditanyakan warga, saya juga mau menyampaikan kepada Pak Ade soal surat dari pemerintah kecamatan yang mana akan melakukan pembongkaran usaha foto copi saya, padahal kan belum habis kontrak,” tutur Rizal.
Tentang keluhan Rizal tersebut, Ade sapaan akrab Apriano Saerang mennyarankan agar warga ketika ingin melakukan usaha dengan sistem menyewa bangunan harus memiliki bukti otentik. “Saya kira kalau soal sewa menyewa baiknya punya surat resmi atau bukti otentik, karena tidak mungkin bangunan semi permanen ada IMB, apalagi sekarang memang pemerintah sedang gencarnya lakukan penertiban bangunan, hal itu terkait estetika kota dan RTH, tambah lagi tidak bisa berjualan di trotoar, dan itu sesuai dengan aturan,” kata Ade.
Permasalahan tak jauh berbeda disampaikan warga Kelurahan Malalayang I, Kecamatan Malayang kepada personil Komisi A, Michael Kolonio. Dari persoalan pemasangan lampu solar cell, pengaktifan kembali Poskamling, kebersihan, drainase, perbaikan jalan hingga persoalan sampah dilontarkan warga.
“Semua persoalan ini akan saya rangkum dan laporkan untuk kemudian diteruskan ke Pemkot. Sebagai wakil rakyat , saya bertekad untuk mengawal aspirasi warga Malalayang dengan sebaik-baiknya,” ucap Kolonio.
Tekad yang sama disampaikan Wakil Ketua Komisi B Pingkan Nuah yang menerima setumpuk aspirasu warga Kelurahan Karombasan Selatan, Kecamatan Wanea.“Untuk seluruh persoalan yang ada, memang sangat disayangkan jika kemudian tidak ditanggapi dengan cepat oleh pemerintah. Apa yang disampaikan dalam reses ini akan saya koordinasikan ke SKPD terkait agar solusi atas persoalan dari warga segera diperhatikan. Dan apa yang menjadi kebutuhan warga, sedapat mungkin segera dipunuhi. Intinya, asprirasi warga akan saya kawal, agar nantinya bisa ditindaklanjuti untuk dibahas lebih lanjut,” kata Pinkan.
Keinginan kuat untuk menggolkan aspirasi konstituen juga diutarakan Hengky Kawalo, Lily Walanda, Diana Pakasi, Markho Tampi, Anita de Blouwe dan semua legislator Manado.
“Kami akan meneruskan aspirasi masyarakat ke pihak eksekutif untuk ditindaklanjuti. Pembangunan harus memberikan manfaat yang besar bagi semua warga,” kata Markho Tampi. (lexi duma/liputan khusus)