Bukan Deprov, Kelanjutan BUMD Justru ‘Terhambat’ di Pemprov

MANADO- Wakil rakyat di Dewan Provinsi (Deprov) tidur? Tentang pertanyaan ini, Ketua DPRD Sulut, Andre Angouw hanya tersenyum. Ia tersenyum karena tak ingin membantah langsung apa yang disampaikan Wakil Gubernur Sulut, Steven Kandouw.

“Harus diakui Pansus BUMD sudah cukup lama. Tapi, perlu diketahui bahwa Permendagri Nomor 80 Tahun 2015 mengharuskan ada konsultasi dan evaluasi dulu sebelum diadakan rapat paripurna. Nah, sejak Mei Pansus BUMD sudah menyerahkan hasil pembahasan ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri),” kata Angouw usai memimpin rapat Banmus.

Politisi PDIP ini mengemukakan Kemendagri belum mengembalikan atau memberikan persetujuan karena masih meminta kajian investasi. “Mereka ingin kajian investasi dibuat oleh Pemprov, bukan Deprov,” Angouw menegaskan.

Saat Bendahara DPD PDIP Sulut ini menyebut kajian investasi itu dibuat Pemprov, seorang jurnalis menyelutuk kalau kelanjutan BUMD ternyata terhambat di tangan Pemprov. “Berarti yang tidur bukan Deprov, tapi Pemprov Pak Ketua,” kata seorang jurnalis.

Angouw lagi-lagi tersenyum. “Ah teman-teman wartawan jangan bekeng bakalahi torang dengan Pak Wagub. Nyanda ada yang tatidor, semua menginginkan yang terbaik buat kemajuan warga Sulut,” ucapnya dalam dialek Manado.

“Pimpinan SKPD yang ikut konsultasi dengan Deprov, kami pikir tidak melaporkan perkembangan atau hasil capaian kepada Gubernur dan Wakil Gubernur Sulut. Tapi, saya pikir jangan dipertentangkan lagi. Saatnya bekerja untuk kelanjutan pembangunan di Sulut,” timpal Ketua Pansus BUMD, Teddy Kumaat.

Wakil Ketua DPRD Sulut, Wenny Lumentut (WL) membenarkan pernyataan Angouw dan Kumaat tersebut. “Kami bekerja sudah maksimal. Memang benar kami tidur-tiduran tapi itu waktu malam. Kalau siang kami bekerja,” ungkap WL. Ketika disinggung soal kinerja DPRD Sulut agak menurun, WL mengatakan karena pimpinan dan anggota hati-hati dalam mengambil satu keputusan. “DPRD bersikap hati-hati karena regulasi serta ketentuan yang keluar saling tumpang tindih,” kata WL. (*kp/don)

 

 

Related posts