MANADO-Pengamat politik dan pemerintahan, Taufik Tumbelaka MSi mengatakan sudah seyogyanya hasil reses triwulan kedua 2016 terakomodir dalam penetapan APBD-Perubahan tahun ini. Terakomodirnya aspirasi rakyat dalam APBD-P 2016 akan menyelamatkan muka legislator Sulut di mata konstituen mereka.
“Saya bisa memahami perasaan wakil rakyat jika aspirasi yang mereka jaring selama pelaksanaan reses tak diakomodir eksekutif. Wajar jika mereka ngotot dalam pembahasan agar semua keluhan dan problematika pembangunan di masyarakat ditindaklanjuti eksekutif,” kata Taufik kepada harian ini, Senin (29/8) siang.
Dia percaya kali ini sejumlah aspirasi yang dibawa dari hasil reses akan terekam dalam APBD-P 2016. “Kebetulan rancangannya belum dimasukkan oleh eksekutif. Jadi semua wakil rakyat masih punya kesempatan menyusun laporan dan menitip aspirasi konstituen untuk dibahas dan ditetapkan,” ucapnya.
Taufik menilai hasil reses selama ini kerap hanya tersendat di meja eksekutif karena waktu pelaksananaannya yang tak tepat. “Sebelum pembahasam APBD induk dan APBD-P, reses sudah digelar. Dengan begitu legislatif boleh mensinkronkan aspirasi masyarakat dengan program tiap SKPD,” katanya.
Sementara mantan aktivis mahasiswa, Jack Sumerar menyarankan wakil rakyat untuk menjadwalkan reses dengan baik dan melibatkan eksekutif supaya semua keluhan masyarakat juga langsung dicatat oleh pimpinan SKPD. “Cari tahu permasalahan apa yang ada di satu wilayah, kemudian bawa pimpinan atau perwakilan SKPD terkait. Dengan begitu aspirasi warga bisa cepat terealisir,” ujarnya.
Wakil Ketua DPRD Sulut, Wenny Lumentut (WL) dan Ketua Komisi IV James Karinda (JK) berharap ada kerja sama yang baik dengan eksekutif. “Eksekutornya adalah eksekutif. Kami berharap aspirasi warga selama pelaksanaan reses triwulan kedua terakomodir di APBD-P 2016,” ujar WL yang dibenarkan JK (*kp/don)