Wakil Rakyat Sulut Ramai-ramai Protes Kebijakan Sri Mulyani

MANADO– Rencana Menteri Keuangan Sri Mulyani memotong  dana transfer daerah ditentang  banyak kalangan, tak terkecuali para legislator Sulut.  Menurut Ketua DPRD  Sulut, Andre Angouw kebijakan itu mengangkangi  program nawacita  Presiden Jokowi, membangun dari pinggiran.

“Semangat nawacita  harus diimplementasikan melalui  pembangunan ril  di daerah-daerah.  Anggaran atau dana pusat yang harus dikurangi, bukan dana daerah yang dipangkas,” kata Angouw.

Neraca anggaran selama ini  memang memperlihatkan pusat  ketimpangan antara pusat dan daerah. Pusat mendapat 74 persen, sementara dana transfer daerah hanya 26 persen. Dengan presentasi itu, tidak masuk akal jika kemudian anggaran untuk daerah yang  harus dipangkas.

“Alasan demi penghematan anggaran  tak bisa diterima. Justru daerah, terutama kita di Kawasan Timur Indonesia yang harus mendapat prioritas,”  ungkap  personil komisi IV DPRD Sulut, Lucia Taroreh

Ketua Fraksi PDIP,  Teddy Kumaat membenarkan  pernyataan  tersebut. Ketua Fraksi PDIP Sulut menyebut  Sulut butuh suntikan dana besar untuk menggenjot   pembangunan di berbagai sektor.  Kreasi  Gubernur Sulut Olly Dondokambey dan Wakil Gubernur, Steven Kandouw  menurut dia dalam beberapa bulan telah sukses meningkatkan  pertumbuhan ekonomi.  “Jangan sampai kebijakan tersebut mematikan kreasi  di daerah,”  ujar Teddy.

Para  wakil rakyat Sulut ini mensupport penuh rencana Olly-Steven  menemui  Sri Mulyani. “Gubernur dan Wakil Gubernur kita memang proaktif.  Semoga saja Ibu Sri Mulyani membatalkan rencana  tersebut,”   ucap  Jeanny Mumek, juga dari Fraksi PDIP.

Sebelumnya, Olly menyampaikan ketidaksetujuannya atas  rencana  Sri Mulyani. “Ah itu jauh dari semangat nawacita Presiden Jokowi. Saya harap Ibu Sri Mulyani membatalkan kebijakan pemotongan dana transfer daerah,”  kata Olly. (*Kp/don)

 

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *