Tuama 1.000 Nyali Ini Bersaing dengan Atlet-atlet Top Dunia di Lombok

LOMBOK-Tuama 1.000 nyali. Demikian julukan dari atlet olahraga ekstrim Indonesia asal Minahasa, Franky Kowaas. Julukan itu diberikan oleh media karena sudah lebih 30 tahun ia menekuni olahraga penuh tantangan seperti basejump, arung jeram, paragliding  atau para layang, para motor, terjun payung, panjat tebing, dan pendakian gunung.  Sejumlah prestasi juga sudah diukirnya.

Pada Kejuaraan Asia dan Dunia yang mulai dihelat hari ini sampai Senin (8/8) di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB),  Tuama 1.000 nyali ini bakal memeragakan kemahirannya terbang menggunakan parasut. Ia akan bersaing dengan ratusan atlet paralayang dari berbagai negara.

“Mohon doa restu serta dukungan moril seluruh warga Sulawesi Utara. Bravo Paragliding Sulawesi Utara,” kata Kowaas yang sehari-hari tergabung dalam Kawanua Paragliding Club (KPC) Manado

Seperti yang dilansir sejumlah media lokal Lombok, ada 147 atlet terbaik dari 20 negara yang sudah menyatakan kesiapan berpartisipasi di World Cup dan Asian Cup. Dari dalam negeri juga puluhan atlet ambil bagian karena juga digelar Kejuaraan Nasional (Kejurnas),

“Tiga tingkatan digelar sekaligus, Boleh jadi ini kejuaraan terbesar sepanjang sejarah,”kata Nanang Wirawan, salah satu pengurus Federasi Aerosport (FASI) NTB seperti dilansir dari salah satu media lokal Lombok.

Hajatan ini juga ditunggu para atlet –atlet Asia karena merupakan bagian  dari sosialisasi paragliding untuk bisa masuk dalam Asian Games. “Kalau tidak salah Asian Cup ini baru pertama kali digelar,” ujar Nanang.

Sejumlah warga setempat berharap kejuaraan ini mampu memperkenalkan Lombok dan Sumbawa di mata dunia. “Semoga melalui kegiatan tersebut semakin banyak wisatawan mancanegara menginjakkan kaki di NTB,” kata salah satu warga. (yes/alx)

 

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *