MANADO- Penghuni lembaga pemasyarakatan (lapas), baik di Malendeng maupun di Tuminting mengaku senang dengan rencana Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Laoly untuk membuat bilik asmara di lapas. Bilik asmara nantinya diperuntukkan bagi penghuni lapas yang sudah berkeluarga. Saat pasangannya datang, dia bisa memanfaatkan bilik asmara tersebut untuk melepas kangen dan kebutuhan lainnya.
“Saya kira itu bagus. Di negara-negara maju bilik asmara sudah ada,” kata mantan salah satu pejabat yang saat ini menghuni lapas Malendeng.
“So betul itu. Bilang pa Pak Menteri supaya bekeng cepat. Torang dengan bulan dan taon di lapas perlu itu kalo maitua datang berkunjung,” ujar salah satu penghuni Lapas Tuminting.
Di Jakarta, Menkunham Yasonna Laoly mengatakan pihaknya memang memikirkan pengadaan bilik asmara di lapas. Namun, pembuatan bilik asmara ini belum bisa dalam waktu dekat. “Belum ada dana untuk itu,” ujar Yasonna seperti dilansir Inilah.com
Menurut politisi PDIP ini, konsep ‘bilik asmara’, tempat khusus bagi para narapidana untuk melakukan urusan pribadi, lazim diterapkan di penjara-penjara beberapa negara.
Dia mengatakan, di dunia internasional kebijakan itu disebut conjugal visit.”Jadi seorang suami atau istri menjalani hukuman, pasangannya tetap berhak untuk mendapatkan apa yang menjadi haknya,” kata Yasonna.
Isu bilik asmara ini kembali mencuat setelah seorang terpidana kasus terorisme, Noim Ba’asyir, membuat kericuhan di Lapas Kelas IIA Pamekasan, Jawa Timur, karena tidak diizinkan untuk mendapatkan bilik asmara.Karena membuat keributan, narapidana tersebut dipindahkan ke Lapas Kelas IIB di Tuban. (inc/kam)