MANADO-Ketua Badan Kehormatan (BK) itu biasanya dipercayakan kepada legislator yang dituakan. Penegasan tersebut disampaikan pengamat politik dan pemerintahan Juventus Wee SPd menyikapi persaingan lima fraksi di DPRD Manado memperebutkan jabatan yang dmaksud.
“Memang tidak tersurat, tapi sudah tersirat bro kalau pimpinan BK itu wakil rakyat yang dituakan. Lihat saja di semua daerah, rata-rata Ketua BK adalah legislator yang dituakan,” kata Wee kepada media ini, Rabu (13/7) di Manado.
Mantan Ketua PMRI Cabang Tondano ini menyebut ada semacam kenyamanan dari semua personil DPRD jika BK dipimpin oleh anggota yang lebih tua. “Ibarat satu keluarga, Ketua BK adalah ayah. Dia harus mengayomi semua kalangan,” Wee memaparkan.
Menurut dia, keliru jika BK dikaitkan dengan kepintaran dan kemampuan dalam berargumen. “BK lebih pada soal akhlak dan bagaimana memberikan pengayoman serta keteladanan. Karena itu lebih mengena kalau dipercayakan kepada legislator yang lebih tua dan berpengalaman,” ujar Wee.
Jika mengacu pada hal tersebut, maka peluang Viktor Polii dari Fraksi PDIP memimpin BK Manado sangat besar. Legislator dari daerah pemilihan Paal Dua dan Tikala memang anggota yang paling tua dan punya sikap mengayomi.
“Ini lebih klop jika dikaitkan dengan asas pemerataan pimpinan. Hanya Fraksi PDIP yang tidak memegang jabatan ketua di semua alat kelengkapan dewan. Fraksi ini hanya mengantarkan Hengky Kawalo sebagai Sekretaris Komisi A dan Pinkan Nuah selaku Wakil Ketua Komisi B. Sementara fraksi besar kebagian jatah di tampuk pimpinan,” kata pimpinan salah satu lembaga kursus terkenal di Manado ini.
Ditanya soal lobi-lobi yang mungkin sudah terbangun, pendiri organaisasi Forum Pemuda Peduli Manado (FPPM) ini mengaku kurang mengikuti. Ia juga dengan jujur mengatakan tidak mengikuti perkembangan politik di gedung rakyat Tikala tersebut. Karenanya pria yang fasih bahasa Prancis dan Inggris ini enggan mengambil kesimpulan dari sisi kedekatan personil dan hubungan antarpartai atau fraksi tersebut di DPRD Manado.
“Dulu saya dengar Demokrat, PDIP dan Hanura satu kubu menghadapi Gerindra, Golkar dan PAN. Kalau masih berdasarkan kekuatan itu, maka Deasy Roring dan Viktor Polii yang punya kans karena akan disokong Arthur Paath,” kata Wee mencoba menganalisis.
“Namun bangunan ini katanya sudah rubuh. Demokrat dan Gerindra sesuai yang saya baca sudah membangun koalisasi. Di sisi lain PDIP merangkul Hanura. Jadi penentunya adalah Golkar. Perebutan tampuk pimpinan ini sangat seru kalau berdasarkan aras kepentingan antarfraksi. Golkar bisa mengambil keuntungan menjadi ketua kalau tak ada kesepakatan,” ucapnya.
Tapi, Wee yakin pertarungan akan menjadi melemah karena kehadiran figur yang lebih bisa mengayomi. “Sekali lagi tidak tersurat, tapi sudah tersirat kalau Ketua BK adalah legislator yang dituakan. Jadi pilihan tepat adalah Viktor Polii dan Nurrasyid Abdulrahman,” pungkasnya. (don/alx)