MANADO– Komitmen mensejahterahkan masyarakat dan memberikan layanan publik terus diupayakanDPRD Manado. Melalui reses kedua tahun 2016, semua wakil rakyat Manado turun menjemput aspirasi konstituen dan seluruh lapisan masyarakat.
Ketua DPRD Kota Manado Nortje Henny Van Bone yang berasal dari daerah pemilihan Sario dan Malalayang menggelar reses di Kelurahan Winangun I, Kamis (23/6). Ratusan warga yang hadir memanfaatkan momen tersebut untuk menyampaikan sejumlah permasalahan seperti lampu jalan yang sering mati, air bersih yang tidak lancar, perbaikan jalan setapak belum menyeluruh dan layanan kesehatan gratis atau program Universal Coverage (UC) yang serung berbelit-belit.
“Saya sangat bersyukur bapak dan ibu bisa menghadiri sekaligus memberikan usulan maupun masukan terhadap program pemerintah kota manado.Ini menjadi catatan khusus bagi kami untuk diperjuangkan di APBD-P nanti,” jelas Van Bone
Van Bone juga menghimbau agar pemerintah kecamatan dan kelurahan segera berkoordinasi dalam merealisasikan keginginan warga tersebut.“Supaya ada realisasi nyata usulan warga setempat.Makanya saya memintah pemerintah dapat menseriusi keluhan maupun segala bentuk uneg-uneg yang ada,”tandasnya.
Wakil Ketua DPRD Manado Richard Sualang yang melangsungkan reses di Kelurahan Titiwungen Utara Kecamatan Sario, diminta warga untuk memfasilitasi penelitian air bersih yang bersumber dari sumur bor. “Sejak ada reklamasi, sanitasi mengalir tidak bagus akibatnya menimbulkan banjir di mana-mana .Disamping itu juga saluran pembuangan lebih tinggi dari pemukiman warga,secara otomatis pasti kebanjiran,” ujar salah satu warga.
Warga lain berharap supaya insentif para imam terus dipertahankan. “ Ini bentuk perhatian tokoh agama yang ikut mempersiapkan sumber daya manusia yang bermoral dan berakhlak,” ucap David.
Legislator peraih suara terbanyak pada Pilcaleg 2014 ini berjanji untuk memperjuangkan hal tersebut pada APBD-P 2016 dan APBD induk 2017. “Layanan publik harus dimaksimalkan,” ucapnya.
Sementara pada reses Ketua Komisi C, Lily Binti yang digelar di Kelurahan Teling Bawah, sejumlah warga mempertanyakan janji pemerintah yang tak kunjung dilaksanakan.“Sejak bencana longsor yang terjadi tahun 2013 dekat Masjid Al-Yihad, sampai sekarang kami belum mendapat bantuan dari pemerintah. Kami berharap janji itu segera direalisir,” kata Hafsa Sulu, warga Lingkungan II, Kelurahan Teling Bawah.
Sedangkan Niko dari Lingkungan VI mempertanyakan janji pemerintah terkait pembuatan drainase yang rusak karena tertimbun tanah yang terletak di Lingkungan III dan VII belum dilakukan perbaikan. “Pengadaan motor dan bak penampungan sampah juga belum direalisasikan pemerintah,” katanya.
Ani Baris, warga Lingkungan VI menyorot pengadaan lampu solar cell atau lampu jalan bertenaga surya yang dijanjikan sejak 2014 lalu belum juga terealisasi. “kami juga meminta pembuatan portal antarlingkungan untuk mencegah perkelahian warga,” ucapnya.
Menanggapi aspirasi warga, Binti meminta SKPD terkait untuk segera merealisasikan permintaan warga tersebut. Binti berharap instansi terkait tidak mempermalukan dirinya selaku personil Komisi C DPRD Kota Manado yang memang membidangi pembangunan.
“Mengenai pembuatan portal perlu dikoordinasikan dahulu antara pemerintah kelurahan dengan masyarakat agar tidak ada pro dan kontra. Untuk pengadaan motor sampah, saya akan berkoordinasi dengan instansi terkait agar segera mengadakan kendaraan tersebut,” ujar Binti lagi.
Banjir aspirasi juga terlihat saat Arthur Rahasia, Anita de Blouwe, Arthur Paath, Lily Walandha, Markho Tampi dan semua wakil rakyat menggelar reses di dapilnya masing-masing. “Kami akan meneruskan aspirasi masyarakat ke pihak eksekutif untuk ditindaklanjuti. Pembangunan harus memberikan manfaat yang besar bagi semua warga,” kata Markho Tampi. (Liputan Khusus/Lexi Duma)