MANADO-Jemaat Getsemani Sakobar meminta pengembang mengembalikan jalan sungai seperti semula. Jika permintaan tersebut ditolak, Jemaat siap melawan pengembang, termasuk pihak yang memberikan izin untuk melakukan pengerjaa normalisasi sungai tersebut. “Lawan pengembang dan oknum yang memberi izin,” kata Jopi Komaling, salah satu anggota Jemaat Getsemani. “Lawan, lawan dan mari melawan,” teriak lainnya.
Menurut Joppy, perubahan jalan sungai akan berdampak buruk bagi alam dan merugikan masyarakat sekitar. “Mengubah aliran air sungai itu tidak boleh. Pengembang jangan menyengsarakan rakyat,” ucap Komaling.
Sebelumnya, sejumlah warga mendatangi lokasi meminta pengembang menghentikan pengerjaan di lokasi normalisasi sungai yang terletak di seputaran jembatan kuning.
“Pengerjaan ini harua dihentikan karena pemukiman kami yang ada dibelakang lokasi ini sudah mau tenggelam. Hujan sedikit saja sudah banjir. Lumpur dan bau yang ada disini juga mengalir kerumah warga,” ujar Lin Pratasik, salah satu warga.
Dia juga mengaku kecewa dengan sikap pemerintah setempat. “Pemerintah yang datang hanya kepala lingkungan waktu lalu untuk membawa surat dan denah pengerjaan. Di surat jelas, sungai ini tidak akan digeser justru digali. Tapi ini malahan digeser dan pemerintah tidak datang kesini,” kata dia lagi. (don)