MANADO-Komisi B DPRD Manado melakukan pemeriksaan mendadak (sidak) di semua pasar tradisional yang di ibukota Provinsi Sulut. Sidak tersebut untuk mengetahui perkembangan harga di setiap pasar tradisional jelang hari raya idul fitri.
“Ya kami sidak di semua pasar tradisional. Kesimpulan kami harga di pasar tersebut sudah bergerak naik 10-20 persen,” ujar Wakil Ketua Komisi B DPRD Manado, Pinkan Nuah kepada wartawan Rabu (8/6).
Politisi PDIP ini mengatakan harga kebutuhan pokok seperti gula sudah naik sampai Rp16.000 perkg, dari sebelumnya Rp11.000 per kg, kemudian minyak goreng dari Rp10 ribu menjadi Rp12 ribu per kg, telur dari Rp1.500 perbutir naik menjadi duaribu perbutir. “Yang harganya tidak naik hanya beras saja. Harga beras masih berkisar antara Rp10-12 ribu perkilogram untuk tipe biasa, medium sampai kualitas terbaik,” katanya.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Manado, Dante Tombeg, mengakui memang kenaikan harga sebulan sebelum Ramadhan. Selain harga gula, telur dan minyak goreng naik, daging-dagingan pun sudah mulai bergerak naik yang terjadi di pasar pinasungkulan Karombasan, dimana ayam sudah berada di kisaran Rp30 ribu perkg dari sebelumnya Rp26 ribu, demikian pula dengan sapi yang sudah naik sampai mendekati seratur ribu per kg.
Sementara Benny Parasan berharap kiranya harga tidak akan terus naik, mengingat sekarang sudah puasa, jangan sampai terus bergerak naik saat hari raya nantinya. “Melihat keadaan sekarang memang harganya mulai naik tetapi kita berharap kiranya jangan sampai terlalu tinggi, karena yang merasakannya adalah masyarakat selaku konsumen,” ungkapnya.
Selain di pasar tradisional, komsi yang membidangi perekonomian juga melakukan sidak di pasar modern atau supermarket. Di Multimart Wanea, Komisi B serta mitranya menemukan daging yang sudah tak layak dikonsumsi.
“Kami menemukan daging sapi, ayam, udang dan ikan busuk dalam sidak di pasar swalayan tersebut,” kata Ketua Komisi B Revani Parasan, di sela-sela sidak tersebut.Parasan mengatakan, sudah mengingatkan pemilik swalayan untuk segera menyingkirkan semua barang-barang tidak layak konsumsi tersebut agar tidak merugikan konsumen.Bukan hanya daging busuk saja, tetapi juga barang-barang dengan kemasan tidak layak jual terpajang, sehingga langsung diamankan agar tidak merugikan konsumen.
Sekretaris komisi B, Jimmy Sangkay, menyesalkan terjadinya hal tersebut, menurutnya seharusnya Multimart menyadari pentingnya menjaga kualitas barang. “Jangan sampai barang yang busuk dan tidak layak konsumsi terjual karena kelalaian pihak pasar swalayan,” katanya.
Sementara itu Ketua Komisi B Revanny Parasan SH meminta pihak BPOM harus segera memberikan sanksi tegas kepada pasar swalayan yang masih menjual barang-barang tak layak dikomsumsi lagi.”Sikap tegas harus ditunjukan BPOM. Silahkan berkoordinasi dengan Dispresindak dan bagian perekonoimian guna mendapatkan bukti hasil kunjungan lapangan Komisi B,”tegas Revanny
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Manado, Dante Tombeg, langsung menegur manajemen Multimart, karena hal tersebut jelas-jelas merugikan konsumen.”Kami sudah berkali-kali mengingatkan manajemen untuk berhati-hati dan memperhatikan agar barang-barang kedaluwarsa jangan sampai terjual, bahkan kami memberikan pembinaan kepada mereka,” katanya.
Tombeg mengatakan memang untuk membuat para pemilik swalayan jera, Disperindag Manado akan melakukan tindakan tegas, sehingga tidak lagi terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Sedangkan pihak multimart langsung bertindak mengamankan semua barang-barang yang tidak layak tersebut, sehingga tidak terjual kepada konsumen.
Sayang sampai berita ini diturunkan, perwakilan Multimart tak bisa dimintai keterangan tentang hal tersebut. “Kami hanya karyawan biasa, tak bisa memberi pernyataan,” kata salah satu karyawan di Multimart pusat. (Liputan Khusus/Lexi Duma)