Demo GMKI Berujung Ricuh, Beberapa Mahasiswa Dilarikan ke RS

MANADO– Aksi damai yang dilakukan GMKI Manado di kantor DPRD Kota Manado yang awalnya berlangsung aman, akhirnya berujung ricuh.Hal ini terjadi, saat sejumlah pihak kepolisian mencoba berdialog dengan para mahasiswa agar menyampaikan orasi di luar gedung sambil menunggu surat pemberitahuan demo.

Entah siapa yang memulai, aksi adu jotos antara mahasiswa dan aparat kepolisian serta sejumlah personil Satuan Polisi Pamong Praja pun terjadi. Sejumlah mahasiswa mengalami luka dan berdarah.

Legislator Manado, Sonny Lela yang sejak awal mengamati aksi demo berlangsung mengatakan bahwa, pihaknya telah bersikap koperatif untuk menerima aksi tersebut.

“Kami sudah berkali-kali mengatakan kepada mahasiswa, nanti kami saja yang menerima aksi ini. Tapi mereka bersih keras harus diterima oleh pimpinan dewan dan ketua Fraksi Demokrat. Disini sudah ada Anita De Blouwe yang merupakan wakil ketua fraksi. Tapi mereka tetap menolaknya,” kata Lela.

Pantauan wartawan, ketika aksi baku pukul terjadi, para mahasiswa pun berhamburan keluar dari ruang paripurna. Sejumlah awak media pun menjadi korban terkena gas air mata dan alat kejut (setrum) milik kepolisian.Atas kejadian tersebut, sejumlah mahasiswa diamankan pihak kepolisian yang kemudian digelandang ke Mapolresta Manado.

“Adik-adik kami selain dipukul, juga diperlakukan kurang baik dan ditahan pula. Tindakan sewenang-wenang aparat tidak boleh dibiarkan. Arogansi mereka harus dihentikan,” tulis Rivay Rompas, salah satu senior GMKI di akun fascebook miliknya.

Tak hanya Rompas, beberapa aktivis juga mengutuk perilaku aparat yang mereka anggap bertindak lebih. “Beberapa mahasiswa dilarikan ke rumah sakit. Tapi, tak ada aparat yang mau bertanggungjawab. Ini sangat disesalkan,” kata Jeferson Petonengan, pengacara muda yang juga senior GMKI. (don)

 

Related posts