MANADO—Manado ternyata lading subur bagi pengemis. Tak heran jumlah pengemis terus bertambah. Di kawasan pusat kota saja misalnya bisa dijumpai setidaknya lebih dari lima pengemis yang biasa beroperasi, mulai dari sekitar itCenter, trotoar depan RS Siloams, hingga Zero Point. Selain itu, mereka bisa dijumpai di sekitar Pasar 45.
Mereka pun hanya beroperasi mulai dari pagi hingga menjelang malam hari. Namun sesekali mereka istirahat, terutama ketika lokasi mangkalnya terkena terik sinar matahari. Atau pada hari-hari tertentu mereka pindah ke lokasi yang lebih ramai, misalnya ketika hari Minggu beroperasi di Pasar Bersehati.
Lantas berapa pendapatan pengemis ini dalam satu hari? Wow pendapatan sopir angkutan kota dan gaji ASN atau karyawan biasa kalaha. Sehari mereka bisa bisa mendapatkan mulai Rp200 hingga Rp500.000. Jumlah ini didapat hanya dalam waktu beberapa jam saja.
Para pengemis ini, umumnya sudah sering terlihat di kawasan pusat kota. ‘’Iya, kalau di Manado, orangnya baik hati. Mereka banyak yang suka kasih,’’ kata seorang pengemis yang mengaku berinisial S, yang datang dari Pulau Jawa. Dia bahkan pernah punya penghasilan sehari hingga Rp500 ribu.
Peningkatan jumlah pengemis tersebut menjadi perhatian sejumlah kalangan. “Ada yang mengorganisir dari luar daerah karena melihat kebiasaan warga Manado yang suka memberi. Pemerintah harus memulangkan ke daerah asal mereka. Kepada warga sebaiknya jangan membiasakan mereka mendapatkan uang secara gampangan,” kata Terry, aktivis LSM Manado. (len)