MANADO--Layanan Anjungan Setoran Tunai di ATM Bank Mandiri cabang Bolevard Megamas, Manado, bikin nasabah kecewa. Sarana itu bukannya membantu malah merugikan salah satu nasabah. Arsenius Hut Kamrin Tawi, nasabah Bank Mandiri mengaku tobat menggunakan layanan kurang jelas itu.
Ia menceritakan, pada 4 Oktober silam, ia hendak menyetor total uang 10 juta via ATM setoran tunai. Sesuai model ATM Card, jumlah maksimal 10 juta. Yakin dengan sistem itu, korban menyetor secara bertahap, yakni 2 juta. Sistem kemudian menolak dan menunjukan jumlah setoran maksimum 3,6 juta. Setoran pertama 2 juta dikembalikan 200 ribu. Pada setoran kedua juga demikian. Total 2 juta, dikembalikan lagi 200 ribu. Pada setoran ketiga, sistem mengatakan traksaksi tersebut gagal, tanpa memulangkan jumlah uang 1,8 juta.
Korban kemudian menyetor lagi di kali keempat. Sistem ATM menolak dan memulangkan uang senilai Rp1,8 juta. Nasabah itu memutuskan berhenti bertransaksi karena ragu menggunakan pelayanan tersebut. Giliran meninggalkan ATM Bank Mandiri, korban menghitung kembali jumlah uang. “Ternyata minus Rp1,8 juta, yang ditengara tidak dikembalikan sistem ATM ,” ungkap korban.
Ia kemudian berbalik hendak mengadu ke manajemen, tapi diminta datang lagi Senin tanggal 6 Oktober. Pada Senin itu, korban diminta customer service (CS) mengurusi form klaim dengan masa tunggu 14 hari. “Saat itu customer service meminta maat atas kerusakan sistem,” singgung Kamrin.
Setelah 14 hari berikut, nasabah datang lagi menindaklanjuti klaim dimaksud. Oleh CS Bank Mandiri, diminta banding form karena sistem masih menolak. “Saya urus lagi form kedua dan menunggu lagi 14 hari berikut,” kata Kamrin.
Ternyata uang belum dimasukan ke rekening nasabah sebagaimana dijelaskan CS. Usai 14 hari berikut, CS menjelaskan, lagi-lagi sistem menolak. “Mereka kemudian meminta saya jujur. Buat saya bukan soal Rp1,8 juta yang tertelan di ATM. Tapi saya ingin memastikan apakah Mandiri lebih hebat dari bank lain? Ternyata tidak dalam hal pelayanan ATM setoran tunai. Bank sekelas Mandiri koq masih terganjal dengan hal sepele. Di bank lain biar duit kusut, setoran kita lancar-lancar koq. Di Mandiri, teller dan CS-nya pada cantik, tapi layanan ATM-nya malah buruk,” ujar Kamrin sambil tertawa.
CS bank tersebut lalu meminta korban meninggalkan nomor HP untuk dikonfirmasi lebih lanjut. “CS bilang, nanti jam 5 sore, baru balik lagi. Mungkin dia kira saya terlalu miskin dan tidak mau terlalu ribet dengan uang Rp1,8 juta. Saya tunggu hampir satu bulan, CS tidak lagi menelpon untuk sama-sama memeriksa di CCTV,” kata redaktur salah satu media cetak itu, seraya mengaku bosan ketemu CS Bank Mandiri lagi.
Ia menambahkan, sempat mengecek ke beberapa nasabah lain. “Ada beberapa yang mengaku mengalamu hal serupa. Karena jumlah uang sedikit mereka malu mengadu ke manajemen,” tutur Kamrin.
Ivan Prasetya yang juga nasabah Bank Mandiri mengakatan sering terjadi sistem error di mesin Automated Teller Machine (ATM) setoran tunai. “Sudah beberapa kali saya mengalami hal seperti ini, saat melakukan konfirmasi prosesnya sering terlambat, ini tentu merugikan kita, sebab, waktu kita terbuang sia-sia,” ucap Prasetya. Brand Manager Area Bank Mandiri melalui Costumer Service Operation (CSO) Nita mengatakan pihaknya sedang melakukan proses lewat sistem Close Circuit Television (CCTV). “Kami akan melihat dari cctv, itu juga langsung dilakukan oleh kontor pusat kami dan masa kerjanya selama 10 hari, setelah itu baru kami beritahukan hasilnya,” jelas Nita. (kam)