MANADO- Pemilihan kepala daerah (Pilkada) digelar secara serentak 9 Desember. Dua hari menjelang pesta demokrasi tersebut, pemenangnya untuk Manado sudah dapat ditebak mengacu dari realita dukungan masyarakat di semua kecamatan dan kelurahan. Adalah pasangan Harley Mangindaan dan Jemmy Asiku yang mendominasi sokongan warga di semua lingkungan. Jika kedaulatan rakyat benar-benar diletakkan di tempat terhormat, hampir pasti dua sosok muda bersih dan merakyat ini akan mendapat mandat dan amanat dari masyarakat untuk memimpin Ibukota Provinsi Sulut lima tahun ke depan.
Berdasarkan data relawan Rajawali Biru, pasangan yang mempopulerkan slogan siap bersama membangun dan melayani itu unggul di 388 dari 504 lingkungan yang ada di Manado. “Survei relawan kami dua pekan terakhir, Mangindaan-Asiku menang di 388 lingkungan dengan prosentase 48 persen. Sementara dua kontestan lainnya unggul di lingkungan tersisa,” kata Musryid Laiya, Koordinator Relawan Biru.
Hasil survei relawan Rajawali Biru ini tak jauh berbeda dengan sejumlah lembaga survei, baik lokal maupun Jakarta. Duet dengan visi Manado Bersinar ini dicintai dan didukung banyak kalangan karena dinilai bisa membuat Manado menjadi lebih baik dari saat ini. Delapan plus program aksi yang ditawarkan keduanya sangat ideal dan dibutuhkan semua elemen. Sebagian dari pemerintahan 2009-2015, Mangindaan masih tetap mempertahankan, bahkan mengoptimalkan program-program sebelumnya yaitu santunan duka, insentif kepala lingkungan, insentif rohaniwan, honor petugas kebersihan, universal coverage, program berbasis lingkungan, bantuan pendidikan dan tunjangan Aparatur Sipil Negara (ASN).
Ke depannya, pasangan nomor urut satu ini juga menelorkan program-program yang sangat pro rakyat yakni transparansi pemerintahan atau E-Government, penguatan UKM, revitalisasi pasar tradisional, bantuan ibu hamil dan menyusui, bantuan sosial lansia, disabilitas dan penjaga rumah ibadah, Manado terang dan fasilitas air bersih, delapan taman kota tematis serta Visit Manado.
“Semua program tersebut menyentuh kehidupan langsung masyarakat. Warga percaya kesejahteraan mereka akan lebih baik dan kenyamanan hidup akan mereka dapatkan kalau Mangindaan-Asiku menjadi walikota dan wakil walikota Manado. Tak mengherankan kalau pasangan muda ini unggul di hampir semua lingkungan,” ujar Valentino Welinusa, staf Manado Surveyor (MS).
“Benar data Rajawali Biru itu sama dengan data yang kami miliki. Mangindaan-Asiku bakal melenggang mulus karena topangan dan sokongan yang luas semua elemen,” timpal salah satu konsultan asal Jakarta yang tak meminta namanya dirahasiakan.
Pasangan ini juga begitu dicintai masyarakat karena bergaul tanpa batas dan mengayomi semua kalangan. “Manado butuh pemimpin yang bisa mengayomi semua warganya dan dapat memberantas praktek korupsi, kolusi dan nepotisme. Pemimpin itu adalah Mangindaan-Asiku. Pelajar, mahasiswa, akademisi, buruh, petani, nelayan dan semua profesi sangat berharap keduanya sebagai pengendali pemerintahan di Manado untuk lima tahun ke depan,” ujar Jack Sumerah SE, warga kampus Kleak Manado.
Sokongan semua elemen terhadap Mangindaan-Asiku makin meningkat setelah pelaksanaan debat kandidat di Grand Kawanua Convention Center, Jumat (4/12/2015) malam. Pada pelaksaan debat tersebut kandidat yang diusung Hanura dan Gerindra ini mampu merebut hati penononton dan semua rakyat yang menyaksikan acara tersebut. “Mangindaan-Asiku lebih menunjukkan sisi humanis. Sementara pasangan lain terkesan mencoba pengetahuan lawan bicara dan mau menonjolkan kehebatan diri di atas panggung,” kata Franky Roring MSi, staf pengajar di salah satu perguruan tinggi swasta.
Pada debat itu pula, hanya Mangindaan-Asiku menekankan persatuan dan kesatuan. Itu tergambar dari sikap dua pasangan ini yang tak pernah menyerang kompetitornya, baik saat memberikan sanggahan maupun ketika memberikan pertanyaan. “Memperkaya ide dan gagasan, mendengar masukan lebih dikedepankan Mangindaan-Asiku ketimbang menekan calon lain melalui pertanyaan menjebak,” ungkap Beny Mantiri, pengusaha muda.
Sikap mengutamakan kebersamaa juga tercermin dari penuturan Mangindaan yang dengan penuh kerendahanan hati mengajak semua kontestan, termasuk pasangan Jimmy Rimba Rogi dan Boby Daud yang sudah dianulir KPU untuk bersama-sama bergandengan tangan membangun Manado. Sementara kepada semua elemen, Mangindaan-Asiku untuk tetap menjaga kerukunan. “Torang semua basudara, jadi harus baku-baku bae dan baku-baku sayang,” ucap Ketua FKPPI Sulut ini.
Alasan berikutnya adalah Mangindaan-Asiku tampil apa adanya dan jujur serta tahu etika bertutur di depan publik. Pernyataan Mangindaan bahwa tak elok menyampaikan masalah dapur dia dan Pak Vicky Lumentut menurut Stenly Pascoal sangat diapresiasi publik. “Memang acara debat bukan untuk buka—bukaan, tapi bagaimana saling memberi masukan. Pernyataan itu menurut saya sudah menyampaikan isi hati Pak Mangindaan tentang hubungan yang sesungguhnya dengan Pak Vicky Lumentut,” ungkap warga Paal Dua ini.
Masyarakat juga makin semangat menyokong dan memenangkan dua sosok muda ini atas upayanya mengajak pasangan lain untuk tidak melakukan money politics. “Yang terakhir program-program yang dijabarkan Mangindaan-Asiku sangat ideal untuk Manado karena berakar dari suara rakyat,” ungkap Arsenius, warga Malalayang. (kam)