MANADO– Angka pengangguran di Sulut sudah mencapai 99, 2 ribu orang. Ini sesuai data Badan Pusat Statistik (BPS) Sulut periode Agustus 2015. Berdasarkan data tersebut, berarti terjadi kenaikan 19,2 ribu orang hanya dalam setahun karena pada Agustus 2014 lalu, jumlah pengangguran baru 80 ribu orang.
“Data angka pengangguran Sulut Agustus tahun lalu hanya 7,54 persen, sementara tahun ini meningkat menjadi 9,03 persen di Agustus 2015. Data ini juga menunjukkan angka pengangguran Sulut lebih tinggi dari angka rata-rata nasional pada periode sama yang hanya 6,18 persen,” kata Kepala Bidang Statistik Sosial Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulut Dadang Hardiwan di Manado.
Menurut dia, peningkatan pengangguran ini salah satunya karena pemberlakuan moratorium transhipment kapal ikan yang membuat industri perikanan di Kota Bitung harus merumahkan sejumlah tenaga kerja.”Kita tidak bisa pungkiri ada sekian banyak tenaga kerja di Kota Bitung dan beberapa kabupaten lainnya yang melakukan pemutusan hubungan kerja,” jelasnya.
Penyebab lainnya karena serbuan tenaga kerja luar. “Kota Manado paling banyak dipilih tenaga kerja luar karena memiliki UMP yang lumayan besar hingga Rp2,150 juta di Tahun 2015 bahkan tahun depan naik menjadi Rp2,4 juta,” ujarnya.
Disinggung soal prosentase wilayah, dadang menyebut pengangguran lebih tinggi terjadi di wilayah perkotaan sebesar 11,54 persen sedangkan di desa hanya 5,6 persen. “Lapangan kerja di Sulut juga belum seimbang dengan jumlah tenaga kerja yang cukup banyak,” pungkasnya. (alx)
Tingkat Pengangguran Terbuka Sulut Tiga Tahun Terakhir
Agustus 2013 sebesar 6,79 persen
Agustus 2014 sebesar 7,54 persen
Agustus 2015 sebesar 9,03 persen.
