MANADO-Himpunan Petani Cengkih (HPC) Sulut menyebut ada pembagian dana bea cukai sebesar Rp80 miliar dari pemerintah untuk petani. Namun, alokasi bantuan tersebut tak transparan. “Dikemanakan sumbangan Rp80 miliar buat petani,” kata Boy Tangkau, salah satu pengurus HPC.
Selain pembagian dana bea cukai., HPC juga berharap ada alokasi dana khusus buat petani cengkih yang kehilangan ratusan, bahkan ribuan pohon akibat kebakaran hutan. “Pemerintah harus bertindak cepat mengatasi masalah ini. Banyak petani yang menggantungkan hidupnya dari penjualan cengkih,” ujar Max Kalesaran, Sekretaris HPC.
Ia memaparkan kondisi terkini para petani cengkih yang rata-rata hidup melarat karena kemarau yang berkepanjangan dan kebakaran hutan yang ikut menghanguskan ribuan pohon cengkih. “Sampai saat ini belum ada solusi konkrit dari pemerintah. Minimal ada sumbangan bibit sebagai bentuk perhatian,” ungkapnya.
Dkonfirmasi mengenai hal tersebut, Wakil Ketua DPRD Sulut Wenny Lumentut mengatakan akan meneruskan aspirasi HPC tersebut ke Pemprov Sulut. Kebetulan menurut politisi Partai Gerindra itu, DPRD Sulut sedang melakukan pembahasan KUA-PPAS dengan Pemprov. “Sebagai wakil rakyat, kami akan berjuang dan menyampaikan langsung suara HPC ke pihak eksekutif,” ungkap legislator yang pernah merilis lagu tentang cengkih ini.
Sekretaris Provinsi (Sekprov) Sulut, Rahmat Mokodongan berjanji akan memberikan bantuan bibit buat petani cengkih. “Ada 200 ribu bibit yang telah disiapkan untuk disalurkan 2016 mendatang,” ucap mantan Kadis Kehutanan Sulut ini. (ax)