Perbedaan Timbangan di Pasar Tradisional Jadi Perhatian DPRD Manado

MANADO-Perbedaan timbangan di sejumlah pasar pasar tradisional dikeluhkan warga. Grace (35) asal Singkil menuturkan perbedaan itu dia baru sadari setelah beberapakali berbelanja di Pasar Bersehati.

“Saya baru sadar setelah tiga kali membeli gula di pedagang yang berbeda, ternyata ada perbedaan berat yang terlalu kentara,” ujar ibu rumah tangga ini.

Ia pun mencurigai ada permainan  pedagang sehingga ukuran 1 kg gula misalnya, terjadi selisih 200 ons. Begitu pun beras di pasaran, kata Indra, ada permainan alat timbang oleh oknum pedagang. “Kami minta pemerintah harus aktif melakukan pantauan harga dan timbangan di pasar. Ini kan tugas pemerintah juga untuk mengawasi harga barang termasuk berat ideal sebuah produk,” katanya.

Sekretaris Komisi B DPRD Manado, Pinkan Nuah mengatakan, keluhan masyarakat mengenai permainan alat timbang di pasar maupun minimarket dan supermarket perlu ditanggapi serius. “Karena itu berhubungan dengan fungsi pengawasan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Manado. Pemerintah wajib melindungi masyarakat termasuk persoalan harga barang di pasaran,” ungkapnya.

Politisi PDIP ini menuturkan, masyarakat Manado butuh kejujuran dan kenyamanan berbelanja kebutuhan bahan pokok sehari-hari dan kebutuhan lainnya terjait kejujuran alat alat timbangan yang digunakan oleh para pedagang di pasar modern, supermarket, minimarket, pasar tradisional, pertokoan, toko emas dan penjual emas. “Karena banyak pedagang yang tidak jujur dalam menggunakan alat timbangan tersebut dan merugikan masyarakat. Perlu ditera ulang semua alat yang mereka gunakan. Sebab itu pemerintah perlu memperhatikaan untuk mengadakan pembangunan gedung unit pelayanan alat tera ulang  untuk alat-alat ukur atau timbangan. diharapkan ada fungsi pengawasan yang ketat dari Disperindag manado sampai dengan timbangan para pedagang kopra, cengkeh, pala,” ucapnya. (alx)

 

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *