MANADO– Manado bakal menjadi pintu gerbang lokomotif sektor IT di Kawasan Timur Indonesia. Ya, proses ke arah itu mulai terlihat dengan dimulainya proyek jaringan serat optik Manado-Los Angeles, Amerika Serikat atau yang dikenal dengan South East Asia United States (SEA-US).
“Saya kira ini bagus dan perlu didukung. Kalau sudah selesai, Manado akan menjadi gateway internasional kedua di Indonesia setelah Batam. Proyek ini akan menghubungkan Kawasan Timur Indonesia dengan dunia internasional. Ini sejalan dengan upaya Pak Olly Dondokambey menjadikan Manado dan Sulut sebagai daerah penting di bibir pasifik,” ungkap Ketua DPC PDIP Manado, Richard Sualang.
Sesuai informasi yang diperoleh Wakil Ketua DPRD Manado ini, proyek pembangunan kabel laut sepanjang 15.000 km ini bernilai 250 juta dolar AS. Proyek ini diperkirakan rampung pada tahun 2017. Icad, sapaan akrab suami tercinta dr Merry Mawardy ini yakin akses internet terutama untuk kawasan Indonesia Timur akan semakin cepat.”Imbasnya akan berdampak positif pada industri pariwisata dan telekomunikasi, juga pada hal-hal yang terkait dengan teknologi. Makanya layak didukung dan disosialisasikan,” ujar Icad.
Sebelumnya di Jakarta Direktur Utama Telkomsel, Ririek Adriansyah menguraikan proyek bahwa proyek dengan investasi besar itu dibangun oleh konsorsium yang melibatkan anak usaha Telkom, yakni Telkom Internasional (Telin) dengan sejumlah perusahaan telekomunikasi global.Selain Telin, anggota konsorsium adalah Globe Telecom, RAM Telecom International (RTI), Hawaiian Telcom, Teleguam Holdings (GTA), GTI Corporation, dan Telekomunikasi Indonesia International (Telkom USA).
Menurut Ririek, Kabel laut SEA-US ini nantinya akan membentang dari Indonesia ke Amerika Serikat dan menghubungkan lima area dan teritori yaitu Manado (Indonesia), Davao (Filipina), Piti (Guam), Oahu (Hawaii, AS), dan Los Angeles (California, AS).(alx)