Selcapas 2020, Davin-Chanesa Wakili Sangihe di Provinsi

SANGIHE, megamanado com- Melalui seleksi selama tiga hari yang begitu ketat untuk calon paskibraka (Capas), Kabupaten Kepulauan Sangihe, yang dipusatkan di Sanggar Kelompok Belajar (SKB), akhirnya, Davin Saletia dari SMK Negeri 1 Tahuna keluar sebagai peringkat pertama putra, sedangkan dibagian putri, Chanesa Angelica Ponto, perwakilan dari SMA N 1 Tahuna.

Hasil ini sesuai pengumuman saat penutupan calon paskibraka, Kamis (5/3/2020), di Sangar Kelompok Belajar (SKB) Tahuna. Bupati dalam sambutanya, apresiasi atas keberhasilan kedua pelajar tersebut, sebagai bukti keteguhan mereka dalam masa proses seleksi yang ketat melalui staf kepelatihan.

Read More

“Dengan adanya hasil ini, sangat diharapkan kedua putra putri terbaik ini tidak langsung berpuas diri, tapi harus punya target baru, menuju ke level provinsi, dan juga ke Nasional” ungkap Gaghana.

Ditambahkan pula Gaghana, kerinduan masyarakat Sangihe akan ada keterwakilan Kabupaten ini dalam arak-arakan pengibar Sang Saka di pusat Negara, pada 17 Agustus 2020 nanti.

“Sudah dua Tahun utusan Sangihe tidak berkontribusi di Istana Negara, Yang pasti bukan karna kalah kualitas, tapi karna hal-hal teknis disana, yang cukup mengecewakan” tegasnya,” ucap Bupati.

Hal ini harus menjadi catatan penting bagi tim kepelatihan, dan juga pendamping, untuk bisa lebih tegas dalam mengawal hasil penilaian ditingkat provinsi nantinya. “tim pelatihan dan juga pendamping harus tegas dan cepat membaca situasi saat seleksi di tingkat provinsi, agar perawakilan Sangihe juga diperhitungkan,” tegas Bupati.

Sementara itu, Gunawan, Kepala bidang layanan kepemudaan Dinas Pemuda dan Olahraga sekaligus ketua panitia seleksi membenarkan harapan yang di tegaskan Bupati, menurutnya, apa yang dilakukan tim seleksi di Sangihe, sepatutnya juga dilaksanakan di provinsi, melalui pengumuman hasil yang transparan.

“Di sangihe, pasca seleksi langsung dibuat penilaian. Bahkan, guru-guru pendamping sekolah bisa melihat sendiri hasilnya, dalam artian tidak ada hasil yang kita tutup-tutupi.” Jelas Gunawan.

Ditambahkan Gunawan, pasalnya dalam 3 tahun keikut sertaannya sebagai pendamping di tingkat provinsi, tidak ada pengumuman hasil secara transparan yang disampaikan tim seleksi Provinsi.

“Seperti ditahun 2018 misalnya, utusan Sangihe hanya menduduki peringkat kedua putra, dengan hasil nilai yang kami pertanyakan, Namun ketika masuk dilevel nasional, berhubung juara 1 dan 2 yang diutus, malah perwakilan Sangihe yang notabene-nya juara dua dipilih mewakili Sulut.” tandas Gunawan.

Hal ini akan menjadi tugas utama kita sebagai pelatih dan pendamping menuju ke provinsi sebagai target utama. “dari pengalaman yang sudah ada, ditambah dengan instruksi Bupati, sebagai pelatih dan pendamping, akan mengawal selama proses seleksi bahkan sampai penetapan hasil akhir,” kunci Gunawan. (e’Q)

Related posts