Rasio Utang Terhadap PDB 29 Persen, Jerry Sambuaga Apresiasi Kinerja Menteri Keuangan

Jubir Prabowo-Sandi Dahnil Anzar Simanjuntak (kiri) dan Jubir TKN Jokowi-Ma'ruf Jerry Sambuaga (foto: nji/cic)

MANADOCalon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto melontarkan sentilan keras untuk Sri Mulyani. Berpidato di hadapan ribuan pendukungnya beberapa hari lalu di Jakarta, Ketua Umum DPP Gerindra itu  menyebut Sri Mulyani sebagai menteri pencetak utang negara.

Prabowo mengatakan itu karena utang negara  yang terus meningkat. Ia cemas dengan masa depan Indonesia dengan kondisi utang yang makin meningkat.

Read More

Tapi, apa yang disampaikan Prabowo itu ditanggapi dengan santai kubu Jokowi. Juru bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf Amin, Jerry Sambuaga menganggap itu sedikit berlebihan.

Bak berbalas pantun, anggota DPR RI asal Sulawesi Utara (Sulut) ini menyebut Sri Mulyani sebagai menteri pencetak produktivitas. “Kinerjanya bagus, Ibu Sri Mulyani diakui dunia,” kata Jerry saat tampil di TV One, Selasa (29/1/2019) malam.

Putra mantan Menteri Tenaga Kerja dan Menteri Perumahan Rakyat, Theo Sambuaga ini memang dihadirkan TV One untuk membahas permasalahan utang negara seperti yang disampaikan Prabowo. Selain Jerry, salah satu televisi news ini juga menghadirkan Dahnil Anzar Simanjuntak dari BPN Prabowo-Sandiaga.

(Dok: nji/mmc)

Wakil Ketua DPP AMPI ini memaparkan jika utang negara sejauh ini digunakan secara produktif yang memberikan stimulus bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Artinya dari sisi pemanfaatan, penggunaan utang pemerintah juga cenderung berkualitas.

Ketua Pemuda Mahasiswa Minahasa di Jakarta lantas mencontohkan peningkatan alokasi anggaran untuk infrastruktur di semua wilayah.

“Di daerah saya di Sulut, mulai dari Manado sampai Talaud dan Bolaang Mongondow, geliat pembangunan sungguh terasa. Papua dan Kawasan Timur Indonesia serta daerah lainnya begitu. Pemerintah menghadirkan rasa keadilan untuk semua daerah,” ucapnya.

Peningkatan infrastktur juga diikuti dengan upaya menciptakan kemandirian masyarakat. Karena itulah pemerintah mengalokasikan anggaran penanggulangan kemiskinan melalui Program Keluarga Harapan (PKH), Rastra atau bantuan pangan non-tunai, Kredit Usaha Rakyat, Kartu Indonesia Sehat dan Kartu Indonesia Pintar.

“Jadi utang yang diserap pemerintah disalurkan secara produktif dan demi meningkatkan kesejahteraan rakyat,” katanya.

Mantan anggota Paskibraka ini menepis adanya kekhawatiran yang berlebihan. Apalagi rasio utang Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) hanya 29 persen, tak sampai 60 persen. “Masih aman karena rasio utang terhadap PDB hanya 29 persen,” ucapnya. (*/nji)

 

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *