Diskusi Politisi Kristiani, Silaban : Gereja Sering Berlindung dalam Kekuasaan karena Minder Berlebihan

Politik SARA dharapkan tak mengemuka pada Pileg dan Pilpres 2019 (foto: drl)

Jakarta, MMC – Suka tidak suka, senang tidak senang kita harus akui bangsa kondisi kebangsaan kita saat ini sedang berjalan mundur. Masing-masing kelompok mengejar kepentingan sendiri dilatari aroma politik SARA. Hal itu dikatakan Viktus Murin , mantan Sekjen Presidium GMNI sekaligus penggagas diskusi, Kamis (18/10/2018) di kawasan Matraman Jakarta Timur.

Pemaparan diskusi diawali tokoh Katolik Awam, Herman YL Wutun. Dia mengatakan orang Kristen harus bisa memposisikan diri di berbagai profesi sehingga dapat di terima dengan baik. “Lakukan kebenaran dan kebaikan agar orang tahu kita baik, sehingga kita dapat di terima. Tidak ada lagi pembakaran dan mempersulit pembangunan gereja, karena mereka tahu baik, “ujar Herman, juga Ketua Umum Induk KUD.

Menyangkut SARA, Herman mengatakan itu bukan barang baru. SARA tumbuh di berbagai tempat dan situasi. Contohnya dalam pilkades ada persoalan suku. SARA membesar karena di politisasi elit politik politik.

Sementara itu mantan Ketua Umum PP PMKRI, Cyrillus Kerong mengakui menjadi politisi harus kuat. “Kalau tidak kuat jangan masuk. Kita juga harus punya konsep. Jangan pernah lupa hadirkan Tuhan. Politik itu kuat dalam iman, lentur dalam cara, “tandas politisi Kristiani ini.

Hal lain diungkapkan Acsen Gumelar. Baginya kadang penyebab masalah adalah kasih hanya terlihat di dalam gereja, tapi tidak diluar ketika bermasyarakat. “Bagi seorang Kristen jabatan adalah pelayanan. Makin tinggi jabatan makin besar anda melayani, menebar kasih, “kata Katekis Katolik ini. Sorotan keras datang dari Pdt Berton Silaban, STh,Teolog dan penyuluh agama Kristen. Berton secara keras mengatakan gereja perlu pertobatan.

Di musim Pemilu Legislatif, banyak gereja ramai-ramai mengundang Caleg dengan harapan mendapat sumbangan.Lagu dari situ muncul puja-puji. Gereja ikut memberi andil rusaknya moral politisi kristen. “Gereja juga sering berlindung dalam kekuasaan karena minder berlebihan, “tandasnya.

Narasumber lainnya Mikael Mali menyoroti soal politik anggaran di DPR yang sering tidak mendapat perhatian politisi kristen. (nji).

Related posts