Sebelum Bunuh Diri, Sopir Angkot Ini Curhat Soal Istrinya yang Minggat

Sopir angkot ini mengakhir hidupnya di samping kamas kosnya (foto: polsek maesa)

BITUNG-Seorang sopir angkutan kota (angkot) di Bitung mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri di samping kamar kosnya, Sabtu (10/2/2018) dinihari. Pria bernama Marcel Masopo (24), warga Lingkungan III, Kelurahan Kadoodan, Kecamatan Maesa itu diduga depresi karena istrinya yang minggat.

Kapolsek Maesa Kompol M Kamidin ketika dikonfirmasi yang mengemukakan sopir angkot malang tersebut ditemukan pertama kali tetangga kosnya yakni Sarifudin Tomayahu dan Rifaldy Supardi.

“Berdasarkan keterangan dua saksi, korban beberapa jam sebelum bunuh diri, masih sama-sama menenggak minuman beralkohol jenis cap tikus. Saat korban curhat istrinya kabur ke Halmahera lima hari yang lalu dan tidak akan kembali lagi,” ujar Kamidin.

Usai pesta cap tikus menurut Kamidin, dua orang saksi ini meninggalkan sopir angkot yang terlihat sangat depresi untuk membeli nasi kuning namun mereka kaget ketika balik, korban sudah menggantung dirinya di kamar kosong samping kamar kosnya.

“Berdasarkan keterangan para saksi, korban juga diketahui akhir-akhir ini kerap menghirup lem adiktif dipakai untuk mabuk bahkan sampai 6 kaleng dalam sehari usai menarik angkot,” tambahnya.

Aparat yang mendapat laporan kemudian bergegas ke Tempat Kejadian Perkara (TKP). Polisi menemukan korban sudah tak bernyawa.

“Polisi mengamankan tali plastik warna biru dan satu unit speaker yang dipakai oleh korban untuk naik menggantung diri dan saat ditemukan korban tengah memakai baju istrinya yang berwarna cokelat,” ucapnya.

Mengingat korban hanya tinggal sendiri di Bitung, Polisi dan pemilik kos-kosan berusaha menghubungi keluarga di Tondano Minahasa.

“Jenazah korban sudah dievakuasi ke RSUD Manembo Nembo dan Polisi yang telah melakukan olah TKP tidak menemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban ini. Ini murni gantung diri,” pungkasnya. (ib/nji)

 

 

 

Related posts