Wabah Dikteri Telan Korban, Nugroho Sebut Dinkes DKI Lalai

Agung Nugroho (foto: ist)

JAKARTA-Wabah Difteri di DKI Jakarta mulai menelakn korban. Berdasarkan daya dari Rekan Relawan (Rekan) Indonesia, ada 25 orang yang terjangkit penyakit ini, dua di antaranya meninggal dunia.

Jumlah penderita yang cukup banyak dan bahkan sampai menyebabkan kematian semakin membuktikan bahwa Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI telah lalai dalam melaksanakan preventif terhadap penyakit menular.Hal ini disampaikan Agung Nugroho, Ketua Nasional Rekan Indonesia pagi ini (12/12) dalam siaran persnya yang disebar melalui media sosial.

Logo Relawan Indonesia (foto: ist)

Agung biasa dia dipanggil menyebutkan bahwa langkah dinkes dalam mengantisipasi kasus difteri ini cenderung berdasarkan kepanikan. Dinkes DKI masih seperti pemadam kebakaran yang bekerja tergopoh gopoh ketika ada api.

“Ketetapan Dinkes menyatakan KLB terhadap difteri jelas terlihat berdasarkan kepanikan. Bahkan info dari staff di dinkes DKI meyatakan kabid P2P tidak pernah ada melakukan penyelidikan epidemiologi” ujar Agung

Agung juga menambahkan selain seperti pemadam kebakaran, dinkes DKI juga cenderung lamban dalam mengantisipasi penularan difteri ini. Pertama, sejak Juli dinkes sudah dilaporkan oleh petugas kesehatan di Jakarta Barat (Jakbar) ketika ada warga tangerang yang positif terkena difteri dan berobat di Jakbar namun tidak ada respon sama sekali dari dinkes DKI. Kedua, Kemkes sendiri sejak April 2017 sudah mengeluarkan Surat Edaran Waspada Terhadap Difteri, ini pun oleh dinkes DKI tidak digubris.

“Kami jelas mempertanyakan kinerja dinkes DKI jaman Ahok ini, sudah tidak peduli dengan keluhan warga terhadap pelayanan kesehatan dimana kadisnya tidak pernah tegas terhadap RS yang nakal. Lamban dalam merespon kematian debora dan plin plan menetapkan RS yang salah. Sekarang ditambah lagi terlambat dalam mengantisipasi penyebaran Difteri di wilayah DKI” papar Agung.

Agung juga mempertanyakan statemen Dinkes DKI yang menggadang gadang sukses 100% dalam melakukan vaksinasi.

“Terbukti dengan merebaknya kasus difteri merupakan bukti omong kosong dinkes DKI yang menyatakan cakupan imunisasi di DKI mencapai 100%” tegas Agung

Dengan buruknya kinerja Dinkes DKI. Agung meminta kepada Anies Sandi untuk mengevaluasi total dinkes DKI. “Dinkes DKI saat ini dipimpin kadis jaman Ahok yang hanya pencitraan tanpa melihat data realistis dilapangan, tidak pernah turun lapangan, hanya sibuk proyek pembangunan dan proyek pengadaan alkes tapi luput terhadap preventif dan promotif di DKI,” ujar Agung. (ven)

Related posts