Asosiasi Pilot Drone Indonesia Regional Sulawesi Utara Terbentuk

MANADO—Penghobi drone atau pesawat tanpa awak rupanya telah menjamur di Manado. Ini menjadi fenomena tersendiri di dunia audio visual di awal than 2016. Bagi orang yang mempunyai hobi fotografer,  pesawat yang bisa mengambil gambar dari ketinggian memang memberikan kepuasan tersendiri.
Bagi pegiat aeromodelling, alat  canggih yang satu ini sudah cukup familiar.  Karena salah satu jenisnya, yakni fix wing, sudah banyak dikenal dan dimainkan. Namun, jenis multirotor, baru 2014 lalu mulai mencuat di berbagai kota di Indonesia.
Di Manado para pencinta drone membentuk komuntas drone. Komuntas drone tersebut bernama Asosiasi Pilot Drone Indonesia (APDI) Regional Sulawesi Utara. APDI Sulut dibentuk pada 5/1/2016 , dan bertujuan untuk ajang sharing dan berkumpul bagi sesama penghobi. Gerald Tumewan sebagai Ketua Drone Manado mengatakan, komunitas yang kini memayungi 53 anggotanya ini terus menggeliat.
“Kami rencana berkumpul secara rutin, terbang bareng, hingga hunting gambar di tempat  bagus. Saat berkumpul mereka isi dengan sharing, membahas perkembangan drone multirotor, isu-isu terkini hingga soal job,” kata Tumewan.
Memiliki drone menurut dia bukan lagi sekadar untuk menyalurkan hobi. Ada peluang bisnis yang bisa digarap dari alat canggih ini. “Kecanggihan multirotor, tidak hanya bisa digunakan untuk foto video tapi juga pemetaan. Misalnya, pemetaan vegetasi atau  untuk mengetahui pengembangan lahan. Karena itulah, komunitas ini juga sudah mengerti aturan terbang drone, termasuk jenis multirotor. Bahkan  sebelum ada Peraturan Menteri  Perhubungan Nomor 90 Tahun 2015 tentang Pengendalian Pengoperasian Pesawat Udara Tanpa Awak,” terangnya.
Komunitas ini sudah memiliki  ketentuan untuk terbang, yakni 200 meter dari permukaan tanah ketinggian terbang yang bisa dicapai drone. Terbang tidak boleh dari ketentuan itu, kalau ingin mencapai ketinggian yang lebih harus izin dulu. Selain itu, terbang juga tidak boleh sejajar landasan bandara di  radius lima kilometer.”Misalnya di Manado, kita sudah tahu pesawat terbang berada di  rata-rata ketinggian 400 meter ke atas, untuk menerbangkan drone masih aman di ketinggian 150 meter,” katanya.(aji/adi)

Related posts